Bima Arya: Korupsi Berjemaah Harus Dilawan Secara Berjemaah

11/04/2015 09:59:00 PM
Bima Arya: Korupsi Berjemaah Harus Dilawan Secara Berjemaah - Wali Kota Bogor Bima Arya menilai korupsi di Indonesia sudah dilakukan secara berjemaah. Karena itu, penanganannya harus dilakukan secara berjemaah.

"Korupsi di Indonesia sudah berjemaah karena itu harus dilawan secara berjemaah pula. Hal ini bisa dilakukan dengan memperkuat jaringan untuk memberantas dan mencegah korupsi," ujar Bima Arya saat diskusi bertajuk "Refleksi Hari Sumpah Pemuda, yang Muda dan yang Anti Korupsi" di Aula Gedung Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta, Rabu (28/10).


Dalam diskusi ini hadir juga Ketua Umum PP Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Wakil Koordinator ICW Ada Irawan dan pengamat politik Ray Rangkuti.

Bima mengatakan selain penegakan hukum dan desakan masyarakat sipil, korupsi bisa dicegah mulai dari institusi keluarga, pendidikan dan agama. Ketiga institusi tersebut, katanya bisa menginternalisasikan nilai-nilai antikorupsi kepada rakyat Indonesia.

"Jika institusi-institusi ini proaktif mencegah korupsi, maka korupsi berjemaah bisa diatasi," tandasnya.

Dia juga mengakui, sebagai seorang wali kota, dia kerap ditawarkan suap khususnya terkait pengurusan izin. Namun, dia selalu menolaknya padahal pejabat-pejabat di daerah kerap menganggap hal tersebut sebagai hal yang lumrah.

"Sejak saya menjabat sebagai kapala daerah, saya sudah melakukan berbagai cara untuk memberantas korupsi di lingkungan pemerintahan, seperti membuka ruang kepada masyarakat untuk memberikan masukan, kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), meminta pejabat melaporkan LHKPN dan memanfaatkan teknologi untuk transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi rakyat," jelas Bima.

Lebih lanjutnya, dia mengatakan sistem di dunia birokrasi sangat rumit sehingga dalam berbuat sesuatu kita harus berhati-hati. Dia mencontohkan pembuatan perda.

"Kita harus melihat landasan hukun secara komprehensif, jangan sampai kita benar terhadap aturan ini, tetapi salah untuk aturan yang lain. Hal ini bisa berbahaya ke depannya," kata dia.

Melawan sistem yang korup, menurut Bima tidaklah mudah. Dalam upayanya melawan sistem yang korup, Bima merasakan berhadapan dengan banyak tantangan termasuk upaya untuk memakzulkan atau mengganggu pemerintahan Bima. @beritasatu (Berita Bogor)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »